Jumat, 30 September 2011

sistem pencernaan pada manusia

Kompetensi Dasar 2 .2: Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia
1. Mulut
a. Proses mekanis, dilakukan melalui gerakan-gerakan mengunyah, menghancurkan, dan menelan makanan. Fungsi mengunyah tersebut bertujuan mengubah makanan menjadi berukuran lebih kecil sehingga mudah dicerna. Sedangkan fungsi menelan adalah mendorong makanan supaya masuk ke dalam saluran selanjutnya, yaitu kerongkongan
b. Proses kimiawi, dilakukan oleh enzim ludah yang dikeluarkan kelenjar ludah, berfungsi untuk membantu pencernaan makanan. Pada ludah terkandung Enzim maltase atau ptialin,  berfungsi untuk mencerna makanan yang mengandung karbohidrat (pati/amilum) menjadi gula sederhana yang disebut maltosa
2. Kerongkongan
Makanan yang pada rongga mulut, selanjutnya ditelan dan masuk oesophagus atau kerongkongan. Pada batas antara rongga mulut dengan kerongkongan terdapat cabang antara saluran yang menuju kerongkongan dengan saluran pernapasan (tenggorokan). Apabila kamu makan sambil bicara, makanan dapat masuk ke dalam rongga napas yang mengakibatkan tersedak
3. Lambung
a. Proses mekanik, ketika lambung mencerna makanan secara mekanis, otot lambung akan mengerut dan mengembang dengan gerakan seperti meremas untuk mencampur makanan dengan getah lambung
b. Proses kimiawi, dilakukan oleh getah lambung yang mengandung HCl, Pepsin, renin
(1) HCl atau asam klorida, adalah senyawa yang bersifat asam. Kadar HCl dalam getah lambung adalah 0,5 % dari total getah lambung. HCl berfungsi sebagai disinfektan atau pembunuh kuman dan mengubah pepsinogen menjadi pepsin. HCl juga merangsang usus, hati, dan pankreas untuk mencerna makanan
(2) Pepsin, yang dihasilkan dari pemecahan pepsinogen, akan mencerna protein menjadi pepton
(3) Rennin, berfungsi menggumpalkan protein yang terdapat pada susu

4. Usus Halus
a. Di usus dua belas jari (duodenum), enzim berasal dari kantong empedu dan pankreas
(1) Empedu,  yang dihasilkan oleh kantong empedu akan berperan dalam pencernaan lemak dengan cara  mengemulsikan lemak sehingga dapat dicerna lebih lanjut
(2) Tripsinogen, dihasilkan oleh pankreas, diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino
(3) Amilase, dihasilkan oleh pankreas,  akan mencerna amilum menjadi glukosa
(4) lipase, dihasilkan oleh pankreas, berfungsi mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
B. Di usus kosong (jejunum), menghasilkan enzim-enzim, seperti peptidase dan maltase. Secara sederhana proses pencernaan secara kimiawi yang terjadi di usus halus dapat diringkas sebagai berikut
Skema Pencernaan di Usus
C. Di usus penyerapan (ileum), di sini makanan yang telah dicerna akan diserap dinding ileum. Glukosa, asamamino, mineral, dan vitamin akan diserap melalui pembuluh darah dinding ileum. Adapun asam lemak dan gliserol akan diserap melalui pembuluh getah bening. Pembuluh getah bening ini pada akhirnya akan bermuara pada pembuluh darah sehingga sari-sari makanan dapat diedarkan ke seluruh tubuh
5. Usus Besar
Zat-zat yang tidak diserap usus halus selanjutnya akan masuk ke usus besar atau kolon. Di usus besar ini terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri pembusuk. Pembusukan dilakukan oleh bakteri yang hidup di usus. Akhirnya sisa makanan akan dikeluarkan dalam bentuk kotoran (feces) melalui anus
6. Gangguan pada Sistem Pencernaan
a. Diare, gangguan ini terjadi karena terganggunya penyerapan air pada usus besar. Gangguan ini dapat disebabkan oleh bakteri atau infeksi kuman
b. Apendisitis, gangguan ini disebut juga radang usus buntu. Gangguan ini terjadi pada umbai cacing atau apendiks. Umbai cacing mengalami peradangan akibat infeksi oleh bakteri
c. Maag, gangguan ini dapat terjadi karena produksi asam lambung berlebih. Gejala dari gangguan ini, yaitu terasa mual dan perih pada lambung. Untuk menghindari gangguan tersebut, dapat dilakukan dengan pola makan yang teratur dan tepat waktu
d. Ulkus atau radang dinding lambung, yaitu gangguan pada lambung yang disebabkan oleh tingginya produksi asam lambung (HCl) dibandingkan makanan yang masuk
e. Sembelit, yaitu gangguan yang terjadi akibat penyerapan air di usus besar secara berlebihan. Akibatnya feses menjadi keras.
f. Parotitis (gondong), yaitu gangguan pada kelenjar parotid yang membengkak. Gangguan ini disebut jugapenyakit gondong

pertumbuhan dan perkembangan pada manusia

SK 1. Memahami Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
KD 1.2. Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia
Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
I. Pertumbuhan dan perkembangan embrio manusia dalam kandungan
Usia
Ciri-ciri

1 bulan
(4 minggu)

Bagian kepala, jantung, dan hati mulai terbentuk; sistem pencernaan sebagai suatu saluran sederhana; ada sebuah ekor yang khas; jaringan-jaringan ekstra embrionik mulai muncul.

2 bulan
(8 minggu)

Telinga, mata, jari-jari, mulut, hidung, dan tumit merupakan bentuk-bentuk tersendiri; tulang mulai dibentuk, sistem pencernaan terbentuk; sistem saraf dan sistem sirkuler mulai berfungsi; adanya alat kelamin luar, tetapi belum dapat dibedakan jenis kelaminnya.

3 bulan
(12 minggu)

Ginjal, hati, tangan, lengan, tungkai, kaki, dan sistem pencernaan telah berkembang baik; alat kelamin luar antara pria dan wanita mulai dapat dibedakan; paru-paru mulai jelas; adanya gerakan-gerakan kecil dari janin.

4 bulan
(16 minggu)

Detak jantung sudah dapat dirasakan; terbentuknya tulang-tulang di seluruh tubuh; kulit berkembang sepenuhnya; sudah dapat ditentukan jenis kelaminnya; munculnya alis, bulu mata, dan rambut kepala; gerakan janin meningkat.

9,5 bulan
(38 minggu)

Sejak minggu ke-16 sampai saat kelahiran terjadi akumulasi lemak di bawah kulit; menjelang minggu ke-22 janin mulai membuka matanya; gerakan-gerakan janin dirasakan oleh ibunya, terjadi kenaikan gerak badan yang sangat cepat; pada bulan ke-7 posisi kepala ke bawah sebagai persiapan untuk kelahiran.


Bayi dalam Kandungan

II. Pertumbuhan dan perkembangan setelah lahir
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
1. Ciri-ciri fisik
Usia
Pertumbuhan
Perkembangan
Tinggi Badan
Berat Badan
Motorik
Kognitif
0–3 bulan
45–65 cm
3–5 kg
Menggerakkan beberapa bagian
tubuh seperti tangan, kepala, dan mulai belajar memiringkan tubuh.
Mulai mengenal suara, bentuk benda dan warna.
6–9 bulan
64- 70 cm
7–9 kg
Dapat menegakkan kepala, belajar tengkurap sampai dengan duduk (pada usia 8 – 9 bulan), dan memainkan ibu jari kaki.
Mengoceh, sudah mengenal wajah
seseorang, bisa membedakan
suara, belajar makan dan mengunyah
12–18 bulan
74–81 cm
10–11 kg
Belajar berjalan dan berlari, mulai bermain, dan koordinasi
mata semakin baik.
Mulai belajar berbicara, mempunyai
ketertarikan terhadap jenis-jenis benda, dan mulai muncul rasa ingin tahu.
2–3 tahun
86–96 cm
12–15 kg
Sudah pandai berlari, berolahraga, dan dapat meloncat
Keterampilan tangan mulai membaik,
pada usia 3 tahun belajar menggunting kertas, belajar
menyanyi, dan membuat coretan
sederhana.
4–5 tahun
100–120 cm
16–22 kg
Dapat berdiri pada satu kaki,
mulai dapat menari, melakukan
gerakan olah tubuh, keseimbangan
tubuh mulai membaik.
Mulai belajar membaca, berhitung,
menggambar, mewarnai, dan merangkai
kalimat dengan baik.


2. Ciri-ciri Psikologis
Usia
Ciri-ciri Psikologis Balita (bawah lima tahun)
0-5 tahun
Mulai mengenal lingkungan. Membutuhkan perhatian khusus dari orang tua. Senang bermain. Bersifat kekanak-kanakan (manja). Cenderung keras kepala. Suka menolak perintah. Membutuhkan zat gizi yang banyak. Hormon pertumbuhan dihasilkan secara meningkat.





B. Pertumbuhan dan Perkembangan masa anak-anak
1. Ciri-ciri fisik
Usia
Pertumbuhan
Perkembangan
Tinggi Badan
Berat Badan
Motorik
Kognitif
6–8 tahun
120–130 cm
21–27 kg
Mampu meloncati tali setinggi 25 cm, belajar naik sepeda.
Menggambar dengan bentuk proporsional,
memakai dan mengancingkan
baju, menulis, lancar
membaca, tangkas dalam berhitung, belajar bahasa asing, belajar memainkan alat musik.
9–10 tahun
131–145 cm
28–33 kg
Melakukan olah raga permainan seperti bulutangkis, sepak bola, tangkas bersepeda.
Pandai menyanyi, mampu membuat sebuah karangan, Menyerap
pelajaran dengan optimal, mulai belajar berdiskusi dan mengemukakan
pendapat.
11–12 tahun
145–152 cm
33–39 kg
Melompat tali sampai di atas 50 cm, meloncat sejauh lebih dari 1 meter, terampil dalam menggunakan
peralatan.
Konsentrasi belajar meningkat, mulai belajar bertanggung jawab, senang berpetualang dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar.


2. Ciri-ciri Psikologis
Usia
Ciri-ciri Psikologis
6 – 12 tahun
Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh. Pertumbuhan jiwanya relatif stabil. Daya ingat kuat, mematuhi segala perintah gurunya. Mudah menghafal tetapi juga mudah melupakan. Sifat keras kepala mulai berkurang dan lebih dapat menerima, pengertian karena kemampuan logikanya mulai berkembang.


C. Pertumbuhan dan Perkembangan masa remaja (puber)
 1. Ciri-ciri fisik
Perbedaan
Laki-laki
Perempuan
Usia
11 – 16 tahun
10 – 15 tahun
Ciri khusus
Terjadi mimpi basah
Mengalami  menstruasi
Ciri – ciri kelamin sekunder
tumbuhnya kumis dan jambang, tumbuhnya rambut di ketiak dan
di sekitar alat kelamin, serta dada menjadi lebih bidang.
payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin, serta membesarnya pinggul.


 2. Ciri-ciri Psikologis
Usia
Ciri-ciri Psikologis
Kurang lebih usia 10 – 17 tahun
Mulai memperhatikan penampilan. Mudah cemas dan bingung bila adanya perubahan psikis. Tidak mau dibatasi aktivitasnya. Mulai memilih teman yang cocok. Tidak mau diperlakukan seperti anak kecil. Selalu ingin mencoba hal-hal baru. Senang meniru idola atau berkhayal. Mulai bersikap kritis. Mulai ada perubahan bentuk fisik. Mulai menghasilkan hormon reproduksi. Alat kelamin mulai berkembang. Hormon pertumbuhan masih terus dihasilkan.



D. Pertumbuhan dan Perkembangan masa dewasa
1. Ciri-ciri fisik
Usia
Ciri-ciri fisik
18 – 60 tahun
Tubuh manusia mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangan sempurna pada usia kurang lebih 20 tahun. Pada masa tersebut otot-otot dan otak telah mencapai kekuatan maksimal. Perkembangan cara berpikir telah matang. Demikian juga emosinya. Organ reproduksi pada masa dewasa telah berkembang dengan sempurna.


 2. Ciri-ciri Psikologis
Usia
Ciri-ciri Psikologis
18 – 60 tahun
Daya pikir cepat. Bersikap kritis. Sudah memiliki pendirian yang tetap. Sudah menetapkan lingkungan yang dianggap cocok.  Sudah dapat memilih pasangan hidup yang dianggap cocok. Organ reproduksi sudah matang dan sempurna. Hormon pertumbuhan sudah tidak dihasilkan lagi.


E. Pertumbuhan dan Perkembangan masa tua
1. Ciri-ciri fisik
Usia
Ciri-ciri
Lebih 60 tahun
Ketika manusia memasuki usia 40 sampai 50 tahun mulai terjadi banyak perubahan pada tubuh. Pada masa tua organ-organ tubuh mengalami penurunan fungsi karena proses penuaan. Penurunan fungsi organ tubuh antara lain persendian menjadi kaku, tulang menjadi lemah, lensa mata mengeras, dan kulit kehilangan elastisitasnya. Selain itu, juga terjadi pengurangan kepekaan alat indera, baik pendengaran, penglihatan, maupun peraba. Orang yang sudah tua lebih cepat letih, reaksinya semakin lamban, dan daya tahan terhadap penyakit semakin lemah. Meskipun demikian, perubahan ini terjadi sangat lambat sehingga orang tidak menyadarinya selama bertahun-tahun.


 2. Ciri-ciri Psikologis
Usia
Ciri-ciri Psikologis manula (manusia lanjut usia)
Lebih 60 tahun
Daya pikir lambat. Terkadang mudah tersinggung. Pendirian dan pemikirannya sudah tetap. Terkadang bersifat kekanak-kanakan.
Rambut putih. Kulit keriput. Gigi mulai tanggal dan menjadi ompong. Mata mulai rabun. Wanita mengalami masa menopause.