Senin, 03 Oktober 2011

sistem peredaran darah pada manusia

Kompetensi Dasar 2 .4: Mendeskripsikan sistem peredaran darahpada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Sistem transportasi manusia
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan
 pada hewan tingkat  tinggi alat  transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
Sistem Peredaran & Sirkulasi Darah pada Manusia
Setiap saat, dalam tubuh manusia terjadi proses sirkulasi berbagai macam zat yang dibutuhkan tubuh. Diperlukan peredaran media pengantar dan alat-alat yang turut berperan dalam sirkulasi untuk melakukan proses ini. Media dan alat-alat ini bekerja bersama-sama membentuk suatu sistem yang dikenal dengan sistem sirkulasi darah. Media yang berperan dalam peredaran zat-zat penting ke seluruh tubuh ini adalah darah.

Darah & Penyusunnya







Darah merupakan suspensi berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Warna merah ini dapat berubah-ubah, kadang-kadang berwarna merah tua dan kadang-kadang berwarna merah muda. Hal ini tergantung pada kadar oksigen dan karbon dioksida yang terkandung di dalamnya.
Dalam tubuh manusia mengalir sekitar 6 liter darah. Darah manusia terdiri dari dua komponen, yaitu sel-sel darah dan plasma darah atau cairan darah. Struktur sel darah manusia dapat Anda amati pada Gambar 5.1 dan pada Tabel 5.2. Sementara itu, komponen plasma darah beserta strukturnya terdapat pada Tabel 5.1.

Sel-Sel Darah
Sel-sel darah merupakan sel-sel hidup. Anda dapat melihat adanya dua lapisan dari darah yang didiamkan. Lapisan atas berupa cairan darah atau plasma darah. Lapisan bawah merupakan sel-sel darah yang terdiri dari eritrosit (sel-sel darah merah), leukosit (sel-sel darah putih), trombosit (keping-keping darah atau sel pembeku darah). Setiap bagian dari sel-sel darah ini memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda.


Alat-Alat Sirkulasi Darah
Darah memerlukan alat-alat sirkulasi untuk melakukan berbagai fungsinya. Sistem sirkulasi darah pada manusia terdiri atas alat-alat sirkulasi, yaitu jantung dan pembuluh darah.
Darah serangga  tidak mengandung hemoglobin, tetapi mengandung hemosianin. Darah serangga hanya digunakan untuk mengangkut sari makanan dari usus ke seluruh tubuh. Darah serangga tidak digunakan untuk pengangkutan gas O2 maupun CO2 Pengangkutan gas O2 dan CO2 dilakukan oleh sistem trakea.

Anatomi & Fungsi Pembuluh Darah
Selain alat pemompa, darah juga memerlukan pembuluh untuk dapat beredar ke seluruh tubuh. Pembuluh ini berbentuk bulat, dengan ukuran berbeda-beda, dan berdiameter antara 0,01 mm hingga 10 mm. Ada tiga macam pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Ketiga pembuluh darah tersebut selalu berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk suatu sistem. Perhatikan Gambar 5.11 dan  5.12.


1) Pembuluh Darah Arteri (Pembuluh Nadi)

Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Arteri yang membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara itu, pembuluh yang membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri mengandung darah kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis mengandung darah kaya karbon dioksida.
Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut arteriole. Arteriole ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabangcabang ini disebut kapiler.

2) Pembuluh Darah Vena (Pembuluh Balik)
Vena merupakan pembuluh yang membawa darah ke jantung. Vena bercabang-cabang membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih kecil yang disebut kapiler. Vena yang berhubungan langsung dengan jantung atau paru-paru dikenal dengan vena kava.
Vena mengandung banyak darah kaya karbon dioksida, kecuali vena pulmonalis mengandung banyak oksigen. Vena merupakan pembuluh berdinding lebih tipis, kurang elastis, dan lubang pembuluh lebih besar daripada arteri. Pembuluh ini mempunyai beberapa katup untuk mencegah agar darah tidak berbalik arah.
3) Pembuluh Darah Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah berukuran kecil sebagai perpanjangan arteri dan vena. Dinding sel pembuluh ini bersifat permeabel sehingga cairan tubuh dan zat-zat terlarut dapat keluar masuk melalui dinding selnya. Selain itu, juga terjadi pertukaran oksigen, karbon dioksida, zat-zat makanan, serta hasil-hasil ekskresi dengan jaringan yang ada di sekeliling kapiler.
Beberapa pembuluh kapiler mempunyai lubang berukuran sempit sehingga sel darah merah dapat rusak jika melewatinya. Diameter pembuluh ini dapat berubahubah. Kapiler dapat menyempit karena pengaruh temperatur lingkungan yang rendah dan membesar bila ada pengaruh temperatur lingkungan yang tinggi serta bahan kimia, seperti histamin. Meskipun ukuran arteriole dan kapiler lebih kecil dibandingkan dengan arteri dan vena, tetapi jumlah volume darah secara keseluruhan lebih besar di arteriole dan kapiler. Volume darah di dalam kapiler 800 kali volume darah di dalam arteri dan vena.

Pengertian Plasma Darah (Cairan Darah)
Saat darah didiamkan akan terbentuk dua lapisan, plasma darah dan sel sel darah. Di artikel sebelumnya telah dibahas mengenai lapisan bawah yang terdiri atas sel-sel darah. Kini akan dibahas mengenai lapisan atas yang berupa plasma darah ( cairan darah ). Plasma darah ini mengandung berbagai macam zat organik, anorganik, dan air.

Komponen Penyusun Plasma Darah
Senyawa atau zat-zat kimia yang larut dalam cairan darah antara lain sebagai berikut.
1) Sari makanan dan mineral yang terlarut dalam darah, misalnya monosakarida, asam lemak, gliserin, kolesterol, asam amino, dan garam-garam mineral.
2) Enzim, hormon, dan antibodi, sebagai zat-zat hasil produksi sel-sel.
3) Protein yang terlarut dalam darah, molekul-molekul ini berukuran cukup besar sehingga tidak dapat menembus dinding kapiler. Contoh:
a) Albumin, berguna untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik darah.
b) Globulin, berperan dalam pembentukan g-globulin, merupakan komponen pembentuk zat antibodi.
c) Fibrinogen, berperan penting dalam pembekuan darah.
4) Urea dan asam urat, sebagai zat-zat sisa dari hasil metabolisme.
5) O2, CO2, dan N2 sebagai gas-gas utama yang terlarut dalam plasma.

Fungsi Plasma Darah
Bagian plasma darah yang mempunyai fungsi penting adalah serum. Serum merupakan plasma darah yang dikeluarkan atau dipisahkan fibrinogennya dengan cara memutar darah dalam sentrifuge. Serum tampak sangat jernih dan mengandung zat antibodi. Antibodi ini berfungsi untuk membinasakan protein asing yang masuk ke dalam tubuh. Protein asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen. Berdasarkan cara kerjanya, antibodi dalam plasma darah dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Aglutinin : menggumpalkan antigen.
2) Presipitin : mengendapkan antigen.
3) Antitoksin : menetralkan racun.
4) Lisin : menguraikan antigen.
Antigen yang terdapat dalam sel darah dikenal dengan nama aglutinogen, sedangkan antibodi terdapat di dalam plasma darah dinamakan aglutinin. Aglutinogen membuat sel-sel darah peka terhadap aglutinasi (penggumpalan). Adanya aglutinogen dan aglutinin di dalam darah ini pertama kali ditemukan oleh Karl Landsteiner (1868–1943) dan Donath. Di dalam darah terdapat dua jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Berdasarkan ada tidaknya aglutinogen dalam darah, Landsteiner membagi empat macam golongan darah, yaitu darah golongan A, B, AB, dan O. Sistem penggolongan darah ini dinamakan sistem ABO.

Penggolongan Darah Berdasarkan Aglutinogen ( Sistem ABO )
Di dalam darah terdapat dua jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Berdasarkan ada tidaknya aglutinogen dalam darah, Landsteiner membagi empat macam golongan darah, yaitu darah golongan A, B, AB, dan O. Sistem penggolongan darah ini dinamakan sistem ABO.
Bagaimana cara menentukan golongan darah berdasarkan ada tidaknya aglutinin dan aglutinogen? Perhatikan dengan saksama uraian berikut:
• Bila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen A dan serum darahnya dapat membuat aglutinin b, maka rumus darah orang tersebut adalah (A, b) dan mempunyai golongan darah A.
• Bila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen B dan serum darahnya dapat membuat aglutinin a, maka rumus darah orang tersebut adalah (B, a) dan mempunyai golongan darah B.
• Bila di dalam sel darah seseorang mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B, tetapi serum darahnya tidak dapat membuat aglutinin, maka rumus darah orang tersebut adalah (A, B) dan mempunyai golongan darah AB.
• Bila di dalam sel darah seseorang tidak mengandung aglutinogen dan serum darahnya dapat membuat aglutinin a dan b, maka rumus darah orang tersebut adalah (–, ab) dan mempunyai golongan darah O.


Mengetahui jenis golongan darah menjadi suatu hal yang penting terutama saat akan melakukan transfusi darah. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam tranfusi darah pada pendonor darah adalah jenis aglutinogen dalam eritrosit, sedangkan pada resipien adalah jenis aglutinin dalam plasma darah.
Orang yang mendapat darah disebut resipien dan orang yang memberi darah disebut donor. Sel darah yang diberikan kepada resipien berupa senyawa protein. Apabila senyawa ini tidak sesuai, maka senyawa tersebut akan bersifat sebagai antigen. Sel darah akan digumpalkan atau mengalami aglutinasi. Tiap-tiap orang memiliki golongan darah tertentu, ini berarti bahwa sel darah seseorang mengandung zat aglutinogen tertentu dan plasma darahnya dapat membuat aglutinin tertentu pula.

Penggolongan Darah Berdasarkan Rhesus Positif & NegatifSelain sistem darah ABO, Landsteiner dan Wiener pada tahun 1940 juga mengelompokkan darah dengan sistem Rhesus, yaitu rhesus positif (Rh+) dan rhesus negatif (Rh–).
Berdasarkan sistem ini, jika darah seseorang diberi serum anti Rh terjadi penggumpalan, orang tersebut bergolongan rhesus positif (Rh+). Sebaliknya, jika tidak terjadi penggumpalan , orang tersebut bergolongan rhesus negatif (Rh–).
Jadi, dalam melakukan transfusi darah jika hanya memperhatikan golongan A, B, O saja tidak cukup, tetapi juga harus memperhatikan golongan rhesusnya. Walaupun golongan darah sama-sama A, tetapi jika rhesusnya berbeda maka akan terjadi penggumpalan. Namun Anda tidak perlu cemas, di Indonesia mayoritas penduduknya mempunyai golongan rhesus positif (Rh+), dan sangat jarang ditemukan orang bergolongan rhesus negatif (Rh–).
Ketidakcocokan golongan Rh antara suami dan istri dapat mengakibatkan kematian pada bayi yang dikandungnya. Apa yang akan terjadi jika pasangan suami istri memiliki golongan darah Rh berbeda? Jika anak yang dikandung bergolongan darah Rh+ maka akan terbentuk antigen Rh dalam darah bayi yang mengakibatkan penggumpalan. Kelahiran bayi pertama selamat, tetapi bayi selanjutnya akan menderita eritroblastosis fetalis atau disebut sakit kuning. Bayi yang menderita penyakit kuning menurut Philip Lavine dapat diberi pertolongan dengan mengganti darah bayi seluruhnya.


Bentuk & Jumlah Trombosit ( Keping Darah )
Trombosit berbentuk oval tidak berinti, berukuran kecil, yaitu sekitar 3–4 mm. Pada umumnya setiap mm kubiknya darah terdapat 150.000 sampai 350.000 trombosit.

Pembentukan & Fungsi Trombosit
Trombosit dibentuk dalam sumsum tulang dan mempunyai umur lebih kurang 10 hari. Trombosit mudah pecah dan akan mengeluarkan enzim trombosit atau tromboplastin. Enzim ini berperan dalam proses pembekuan darah. Proses pembekuan darah dapat Anda amati pada Gambar 5.4 berikut.

Proses  Pembekuan Darah
Jika terjadi luka, darah keluar sehingga darah berhubungan dengan udara. Trombosit yang keluar bersama darah akan pecah karena bergesekan dengan luka dan mengeluarkan trombokinase atau tromboplastin. Dengan bantuan ion-ion Ca2+, tromboplastin mengubah protrombin dalam darah menjadi trombin. Trombin akan mengubah fibrinogen yang ada dalam darah menjadi benang-benang fibrin, yaitu berupa benang-benang halus yang menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi. Lihat Gambar 5.5.

Definisi Protrombin
Protrombin adalah senyawa globulin yang larut dalam plasma dan dibuat di hati dengan bantuan vitamin K. Kalau kekurangan vitamin K, pembentukan protrombin terganggu. Dengan demikian, proses pembekuan darah juga terganggu.

Jumlah Leukosit (Sel Darah Putih)
Jumlah leukosit lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit. Pada laki-laki dan perempuan dewasa setiap mm kubiknya darah hanya terdapat kira-kira 4.500 sampai 10.000 jumlah butir. Leukosit mempunyai bentuk bervariasi dan mempunyai ukuran lebih besar dari eritrosit. Leukosit mempunyai inti bulat dan cekung. Sel-sel ini dapat bergerak bebas secara amuboid serta dapat menembus dinding kapiler (diapedesis).

Jenis Leukosit 
Leukosit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu leukosit granulosit ( plasmanya bergranula = basofil , eosinofil, neutrofil ) dan leukosit agranulosit ( plasmanya tidak bergranula = limfosit, monosit ). Apa perbedaan kedua jenis leukosit tersebut? Pelajarilah dalam Tabel 5.3 berikut.


Pembentukan & Fungsi Leukosit
Leukosit dibentuk dalam sumsum tulang merah, limpa, kelenjar limpa, dan jaringan retikuloendotelium. Tugas utama leukosit adalah ”memakan” kuman penyakit dan benda-benda asing lain, seperti bakteri yang ada di dalam tubuh. Oleh sebab itu, leukosit dikenal sebagai fagosit.

Proses fagositosis pada leukosit dapat Anda amati pada Gambar 5.3. Selain itu, leukosit khususnya limfosit dapat melemahkan bakteri atau zat-zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Kadang-kadang leukosit juga sebagai alat pengangkut lemak sehingga leukosit lebih banyak terdapat di dalam pembuluh kil dan pembuluh limfa.

Pengertian & Fungsi Eritrosit ( Sel Darah Merah )
Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap mm kubiknya darah pada seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5 juta sel darah merah dan pada seorang perempuan dewasa kira-kira 4 juta sel darah merah.
Tiap-tiap sel darah merah mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin (Hb) merupakan suatu protein yang mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai fungsi mengikat oksigen di paru-paru dan mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Jadi, dapat dikatakan bahwa di paruparu terjadi reaksi antara hemoglobin dengan oksigen.
2 Hb2+ 4 O2 ==> 4 Hb O2 (oksihemoglobin)
Setelah sampai di sel-sel tubuh, terjadi reaksi pelepasan oksigen oleh Hb.
4 Hb O2 ==> 2 Hb2+ 4 O2
Kandungan hemoglobin inilah yang membuat darah berwarna merah. Amatilah Gambar 5.2 untuk mengenal struktur hemoglobin.


Struktur Eritrosit
Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 uM dan tidak berinti. Warna eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin.

Pembentukan Eritrosit
Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih, misalnya di tulang dada, tulang selangka, dan di dalam ruas-ruas tulang belakang. Pembentukannya terjadi selama tujuh hari. Pada awalnya eritrosit mempunyai inti, kemudian inti lenyap dan hemoglobin terbentuk. Setelah hemoglobin terbentuk, eritrosit dilepas dari tempat pembentukannya dan masuk ke dalam sirkulasi darah.
Eritrosit dalam tubuh dapat berkurang karena luka sehingga mengeluarkan banyak darah atau karena penyakit, seperti malaria dan demam berdarah. Keadaan seperti ini dapat mengganggu pembentukan eritrosit.

Masa Hidup Eritrosit
Masa hidup eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam hati dan limpa. Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu pigmen biru yang memberi warna empedu. Zat besi hasil penguraian hemoglobin dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk eritrosit baru. Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak. Jumlah ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara keseluruhan.
1. Darah
Bagian-bagian darah
Sel-sel darah (bagian yg padat)
·         Eritrosit (sel darah merah)
·         Leukosit (sel darah putih)
·         Trombosit (keping darah)
sel-darah
Plasma Darah (bagian yg cair)
·         Serum
·         Fibrinogen
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung
jantung-manusia
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan adalah sama.
3. Pembuluh Darah
Anatomi & Fungsi Pembuluh Darah

Selain alat pemompa, darah juga memerlukan pembuluh untuk dapat beredar ke seluruh tubuh. Pembuluh ini berbentuk bulat, dengan ukuran berbeda-beda, dan berdiameter antara 0,01 mm hingga 10 mm. Ada tiga macam pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Ketiga pembuluh darah tersebut selalu berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk suatu sistem. Perhatikan Gambar 5.11 dan gambar 5.12.

1) Pembuluh Darah Arteri (Pembuluh Nadi)

Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Arteri yang membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara itu, pembuluh yang membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri mengandung darah kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis mengandung darah kaya karbon dioksida.
Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut arteriole. Arteriole ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabangcabang ini disebut kapiler.
2) Pembuluh Darah Vena (Pembuluh Balik)
Vena merupakan pembuluh yang membawa darah ke jantung. Vena bercabang-cabang membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih kecil yang disebut kapiler. Vena yang berhubungan langsung dengan jantung atau paru-paru dikenal dengan vena kava.
Vena mengandung banyak darah kaya karbon dioksida, kecuali vena pulmonalis mengandung banyak oksigen. Vena merupakan pembuluh berdinding lebih tipis, kurang elastis, dan lubang pembuluh lebih besar daripada arteri. Pembuluh ini mempunyai beberapa katup untuk mencegah agar darah tidak berbalik arah.

3) Pembuluh Darah Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah berukuran kecil sebagai perpanjangan arteri dan vena. Dinding sel pembuluh ini bersifat permeabel sehingga cairan tubuh dan zat-zat terlarut dapat keluar masuk melalui dinding selnya. Selain itu, juga terjadi pertukaran oksigen, karbon dioksida, zat-zat makanan, serta hasil-hasil ekskresi dengan jaringan yang ada di sekeliling kapiler.
Beberapa pembuluh kapiler mempunyai lubang berukuran sempit sehingga sel darah merah dapat rusak jika melewatinya. Diameter pembuluh ini dapat berubahubah. Kapiler dapat menyempit karena pengaruh temperatur lingkungan yang rendah dan membesar bila ada pengaruh temperatur lingkungan yang tinggi serta bahan kimia, seperti histamin.
Meskipun ukuran arteriole dan kapiler lebih kecil dibandingkan dengan arteri dan vena, tetapi jumlah volume darah secara keseluruhan lebih besar di arteriole dan kapiler. Volume darah di dalam kapiler 800 kali volume darah di dalam arteri dan vena.
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)
Pembuluh Nadi
·         Tempat Agak ke dalam
·         Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
·         Aliran darah Berasal dari jantung
·         Denyut terasa
·         Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
·         Bila ada luka Darah memancar keluar

Pembuluh Vena
1.       Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
2.       Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
3.       Aliran darah Menuju jantung
4.       Denyut tidak terasa
5.       Katup Disepanjang pembuluh
6.       Bila ada luka Darah Tidak memancar




1. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
5. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)
1. Darah terdiri dari plasma darah,sel darah merah,sel darah putih dan keeping-keping darah.
2. Sel darah merah tidak berinti,berbentuk bulat pipih,berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida.
3. Sel darah putih berinti,bentuknya tidak tetap,dapat menembus dinding pembuluh kapiler darah,berfungsi membunuh kuman penyakit.
4. Keping darah mempunyai bentuk tidak beraturan,berfungsi dalam pembekuan darah.
5. Alat-alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.Jantung manusia terdiri dari atas 4 ruang yaitu 2 serambi dan 2 bilik.
6. Pembuluh darah yang mengalirkan darah meninggalkan jantung di sebut pembuluh nadi atau arteri.Ciri-cirinya : berdinding tebal dan elastis,terletak di dalam,tersembunyi,dan memiliki satu katup dekat jantung.
7. Pembuluh darah yang mengalirkan darah mennuju jantung di sebut pembuluh balik (vena).Ciri-cirinya : berdinding tipis,terletak di permukaan,dan memiliki katup di sepanjang pembuluh.
8. Darah manusai selalu beredar di dalam pembuluh darah sehingga di sebut perdaran tertutup.Dalam satu kali beredar,darah melalui jantung sebanyak 2 kali sehingga di sebut peredaran darah rangkap.
9. Cairan Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari pembuluh darah ke jaringan tubuh.Peredaran Limfa adalah peredaran terbuka,di mulai dari jaringan tubuh dan berakhir di pembuluh balik.
10. Pembuluh Limfa terdiri atas pembuluh Limfa dada dan pembuluh Limfa kanan.
Apakah Pembuluh Limfe ( Getah Bening ) Itu?
Di dalam tubuh, selain pembuluh darah juga terdapat pembuluh limfe. Pembuluh ini mengangkut cairan dari jaringan menuju darah. Selain itu, juga mengangkut lemak dan bahan bahan asing untuk dirombak ke nodus limfe. Pembuluh limfa bermuara di berbagai jaringan dan peredarannya termasuk sirkulasi terbuka. Di dalam tubuh terdapat dua pembuluh limfe berukuran besar sebagai berikut.

1. Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)
Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada sebelah kanan, dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara pada pembuluh balik di bawah vena subclavia dextra (vena yang melewati tulang selangka sebelah kanan).

2. Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)
Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal dari bagian tubuh lain dan bermuara ke pembuluh balik di bawah vena subclavia sinestra (vena yang melewati tulang selangka kiri). Pembuluh limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak yang diserap dari usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan limfe berwarna kuning keputih-putihan.
Limfe berasal dari cairan seluruh bagian tubuh. Hal ini memungkinkan di dalam limfe terdapat kuman-kuman penyakit. Kuman-kuman penyakit ini perlu difilter oleh pembuluh limfe. Proses ini dilakukan oleh kelenjar limfe. Jadi, bila terdapat kuman pada suatu luka, maka kuman tersebut akan dibinasakan sebelum masuk ke dalam sirkulasi darah.
Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa kelenjar tubuh sebagai berikut.
1. Kelenjar limfe di lipat siku, ketiak, lipatan paha, lutut, dan leher.
2. Kelenjar limfe di selaput lendir usus.
3. Kelenjar folikel di pangkal lidah.
4. Tonsil.
5. Adenoid di dinding tekak.
Amati gambar berikut untuk mengetahui pembuluh limfe dan letak kelenjar limfe.





Fungsi Pembuluh Limfe ( getah bening )
Sistem sirkulasi limfe juga mempunyai beberapa fungsi penting di dalam tubuh di antaranya sebagai berikut.
1. Mengambil kelebihan cairan di dalam jaringan dan mengirimkannya ke darah.
2. Mengabsorpsi lemak dan asam laktat di usus halus dan mengangkutnya ke darah.
3. Membantu mempertahankan tubuh dari penyakit yaitu dengan melawan bibit penyakit yang masuk, menyaring racun yang dihasilkan oleh bibit penyakit tersebut, serta membentuk antibodi.

Perbedaan Sirkulasi Limfe dengan Sirkulasi Darah
Aliran limfe dalam pembuluh limfe ini dipengaruhi oleh kontraksi otot rangka. Jadi, terdapat perbedaan antara sirkulasi darah dengan sirkulasi limfe, perbedaan ini dapat dilihat dalam tabel berikut.

Penyakit pada Sistem Transportasi
1. Anemia
• Anemia sel sabit  merupakan penyakit menurun tak bisa diobati                  • Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit  karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
  : Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili
: Darah sulit/tidak bisa membeku
4. Varises
: Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis
: Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis
: Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. Leukopeni
: jumlah sel darah putih kurang dari normal





Tidak ada komentar:

Posting Komentar