Kamis, 08 September 2011

Sistem pencernaan pada manusia


Kompetensi Dasar 2 .2: Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
A.      Zat Makanan
Fungsi : -sumber energi
                -untuk pertumbuhan dan pembangunan sel
                -memelihara dan mengganti sel yang rusak atau tua
                -pertahanan tubuh
                -pengaturan proses-proses tubuh
Makanan sehat harus terdiri dari zat-zat nutrien (zat gizi) antara lain :
1. Protein
Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.BB/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea  inilah yang disebut Nitrogen Balans.
Asam Amino Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar.
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb.
Protein tidak menghasilkan energi
2. Lemak (Lipid)
Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai "bantalan lemak" (pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9 kal/g). Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1 gram/kg.BB/hari.
3. Karbohidrat
Sebagai penghasil energi (4 kal/g). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak.
4. Garam-Garam Mineral

Macam-Macam Mineral yang Dibutuhkan Tubuh

Kalsium ( Ca )

Sumber Kalsium : Susu, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan daging
Fungsi Kalsium :
– Pembentukan tulang dan gigi yang dipengaruhi oleh vitamin D
– Pembekuan darah
– Aktivitas saraf dan otak
– Aktivator enzim
– Aktivitas otot jantung
– Melindungi tubuh terhadap absorpsi zat radioaktif
Akibat Kekurangan Kalsium :
– Riketsia
– Osteoporosis
– Darah sukar membeku
– Rakitis
– Hipokalsemia
– Pertumbuhan terhambat
Tambahan Mengenai Kalsium :
– Kalsium akan ditimbun di dalam tulang khususnya tulang spon
– Jumlah kebutuhan tubuh/hari = 0,8 gram
– Penggunaan dalam tubuh diatur oleh kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon kalsitonin berfungsi menurunkan kadar Ca darah, dan kelenjar paratiroid yang menghasilkan hormon paratiroid berfungsi meningkatkan kadar Ca darah
– Adanya vitamin D meningkatkan absorbsi Ca
Akibat kelebihan Kalsium :
– Hiperkalsemia
– Kalsifikasi jaringan dan tulang rawan

Fosfor ( P )

Sumber Fosfor : Susu, kacang-kacangan, daging, dan sayuran
Fungsi Fosfor :
– Pembentukan tulang dan gigi
– Metabolisme
– Kontraksi otot
– Aktivitas saraf
– Komponen enzim, DNA, RNA, dan ATP
– Membentuk fosfatid, bagian dari plasma
– Menjaga keseimbangan asam basa
– Pengaturan aktivitas hormon
– Efektivitas beberapa vitamin
Akibat Kekurangan Fosfor :
– Kerapuhan tulang dan gigi
– Sakit pada tulang
– Pada anak anak : Rakhitis
– Pada orang Dewasa : Osteomalasia
Tambahan Mengenai Fosfor :
Fosfor sebagai fosfat memainkan peranan penting dalam struktur dan fungsi semua sel hidup

Natrium ( Na )
Sumber Natrium : Daging, garam, mentega, dan produk peternakan
Fungsi Natrium :
– Transmisi saraf
– Kontraksi otot
– Menjaga tekanan osmotik darah
– Sebagai buffer (dalam bentuk Nakarbonat)
– Mempertahankan iritabilitas sel otot
– Komponen anorganik cairan ekstra sel
Akibat Kekurangan Natrium :
– Dehidrasi
– Shock
– Gangguan pada jantung
– Kejang otot
– Kelelahan
– Suhu tubuh meningkat
Tambahan Mengenai Natrium :
– Jumlah kebutuhan tubuh/hari = 15–20 g
– Na juga terdapat pada NaCl
– Kelebihannatrium akan berakibat gejala hipertensi

Klor ( Cl )
Sumber Klor : Garam, susu, daging, dan telur
Fungsi Klor :
– Pembentukan HCl dalam lambung yang berperan dalam penyerapan Fe dan emulsi lemak
– Aktivator enzim
– Bahan ion klorit yang penting untuk transfer CO2 dari darah ke paru-paru
– Memelihara keseimbangan asam basa, elektrolit, dan tekanan osmosis
Akibat Kekurangan Klor :
– Kontraksi otot abnormal
– Hilangnya rambut dan gigi
– Pencernaan terganggu
Tambahan Mengenai Klor :
– Jumlah kebutuhan tubuh/hari = 15–20 g

Magnesium ( Mg )
Sumber Magnesium : Kacang-kacangan, sayuran hijau, makanan hasil laut, dan sereal
Fungsi Magnesium :
– Pembentukan tulang, darah, dan otot
– Aktivator enzim
– Kontraksi otot
– Aktivitas saraf
– Respirasi intrasel
– Sintesis protein
Akibat Kekurangan Magnesium :
– Gangguan mental dan emosi
– Kontraksi otot terganggu
– Fungsi ginjal terganggu
– Peredaran darah terganggu
Tambahan Mengenai Magnesium :
– Kelebihan Magnesium dapat berakibat gangguan fungsi saraf

Kalium ( K )
Sumber Kalium : Sayuran, buah-buahan, dan kecap
Fungsi Kalium :
– Mengatur detak jantung
– Memelihara keseimbangan air
– Transmisi saraf
– Memelihara keseimbangan asam basa
– Katalisator
– Kontraksi otot
– Mengatur sekresi insulin dari pankreas
– Memelihara permeabilitas membran sel
Akibat Kekurangan Kalium :
– Gangguan jantung
– Kontraksi otot terganggu
– Pernapasan terganggu
Tambahan Mengenai Kalium :
– Kelebihan Kalium dapat berakibat kelemahan otot dan terganggunya denyut jantung

Sulfur ( S )

Sumber Sulfur : Sayuran, telur, daging, susu, dan buah-buahan
Fungsi Sulfur :
– Aktivator enzim
– Berperan dalam penyimpanan dan pembebasan energi
– Komponen vitamin (thiamin, biotin, dan asam pantotenat)
– Komponen dalam proses detoksikasi
Akibat Kekurangan Sulfur :
– Belum diketahui
– Anemia
– Gondok
– Pendengaran berkurang
Tambahan Mengenai Sulfur :
– Kebutuhan tubuh / hari = 15–30 mg
– Penyebaran di usus lebih mudah karena adanya HCl lambung

Zat besi ( Fe )
Sumber Zat besi : Daging, sayuran hijau, dan biji - bijian
Fungsi Zat besi :
– Pembentukan hemoglobin
– Komponen enzim sitokrom (enzim dalam respirasi)
Akibat Kekurangan Zat besi :
– Anemia
Tambahan Mengenai Zat besi :
– Ditranspor sebagai transferin dan disimpan sebagai feritin

Yodium ( I )
Sumber Yodium : Makanan hasil laut, telur, susu, garam beryodium, tiram, dan rumput laut
Fungsi Yodium :
– Aktivitas kelenjar tiroid
– Komponen hormon tiroksin
– Komponen hormon triyodotironin
Akibat Kekurangan Yodium :
– Gondok
– Pendengaran berkurang
Tambahan Mengenai Yodium :
– Disimpan dalam kelenjar tiroid sebagai tiroglobulin

Fluorin ( F )
Sumber Fluorin : Kuning telur, susu, otak, dan air minum
Fungsi Fluorin :
– Memelihara gigi
– Mencegah kekurangan Mg, osteoporosis, dan penyakit periodental
Akibat Kekurangan Fluorin :
– Kerusakan karang gigi (caries dentis)
Tambahan Mengenai Fluorin :
– Tidak terbukti secara esensial untuk nutrisi manusia, tapi esensial untuk pertumbuhan tikus

Seng ( Zn )
Sumber Seng (Zn) : Ikan laut, hati, daging, telur, dan susu
Fungsi Seng ( Zn ) :
– Membantu penyembuhan luka dan kesehatan kulit
– Metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
– Pertumbuhan dan reproduksi
– Kepekaan terhadap rasa dan bau
– Pembentukan enzim
Akibat Kekurangan Seng ( Zn ) :
– Pertumbuhan terhambat
– Penyembuhan luka terhambat
Tambahan Mengenai Seng ( Zn ) :
– Menjadi kofaktor enzim laktat dehidrogenase, fosfatase alkali, karbonik anhidrase, dan sebagainya


Tembaga ( Cu )

Sumber Tembaga ( Cu ) : Padi-padian, polong-polongan, kerang, ginjal, dan hati
Fungsi Tembaga ( Cu ) :
– Pembentukan eritrosit dan hemoglobin
– Komponen enzim dan protein
– Aktivitas saraf
– Sintesis substansi seperti hormon
Akibat Kekurangan Tembaga ( Cu ) :
– Anemia
– Gangguan saraf dan tulang
Tambahan Mengenai Tembaga ( Cu ) :
– Ditranspor oleh albumin dan terikat pada seruloplasmin


Fungsi & Macam Vitamin


Vitamin merupakan senyawa organik yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tidak menghasilkan energi dan berperan sebagai zat pengatur dalam tubuh. Bahan makanan yang merupakan sumber utama vitamin, antara lain buah buahan. Perhatikan Gambar 6.20. Salah satu vitamin yang terdapat dalam buah-buahan adalah vitamin C.


Jenis Vitamin Berdasar pada Kelarutannya

Berdasarkan kelarutannya, vitamin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) dan larut dalam air (vitamin B dan C). Telah disebutkan di depan bahwa tubuh kita membutuhkan sedikit vitamin. Secara umum vitamin berfungsi sebagai pengatur proses-proses kimia dalam tubuh. Agar lebih jelas, perhatikan uraian berikut.

Macam-Macam Vitamin yang Diperlukan Tubuh

Vitamin A

Nama senyawa Kimia : Aseroftol, Antiseroftol. ( C20 H30 O )
Sumber : Mentega, hati, minyak ikan, telur, susu, tumbuhan yang berwarna hijau dan kuning
Fungsi Vitamin A :
– Memelihara jaringan epitel
– Regenerasi rodopsin di retina
– Pertumbuhan tulang dan gigi
– Proses oksidasi dalam tubuh
Bila kekurangan Vitamin A:
– Hemeralopia yang timbul karena menurunnya kemampuan sel basilus pada waktu senja
– Bintik bitot (kerusakan pada retina)
– Seroftalmia (kornea mata mengering karena terganggunya kelenjar air mata)
– Keratomalasi (kornea mata rusak sama sekali karena berkurangnya produksi minyak meibom)
– Frinoderma (kulit kaki dan tangan bersisik karena pembentukan epitel kulit terganggu)
– Pendarahan pada selaput usus, ginjal, dan paru-paru karena rusaknya epitel organ
– Proses pertumbuhan terhenti

Vitamin B1
Nama senyawa Kimia : Aneurin (Thiamin), Aneuritik, anti beri-beri. ( C12 H17 O N4 S )
Sumber : Ragi, kecambah, kulit ari padi/beras, wortel, hati, telur, susu, ginjal, dan margarin
Fungsi Vitamin B1:
– Pembuatan neurotransmiter
– Sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidrat
– Keseimbangan air di dalam tubuh
– Penyerapan lemak oleh jonjot usus
Bila kekurangan Vitamin B1:
– Beri-beri
– Selera makan hilang
– Pertumbuhan terhenti
– Transpor cairan tubuh terganggu
– Metabolisme karbohidrat terganggu sehingga terjadi timbunan asam piruvat dalam sel, yang akan menjadi racun dalam sel
– Kontraksi otot jantung dan sistem saraf pusat melemah

Vitamin B2

Nama senyawa Kimia : Riboflavin, Laktoflavin. ( C17 H22 O6 N4 )
Sumber : Ragi, telur, hati, daging, ginjal, otak, dan jantung
Fungsi Vitamin B2:
– Metabolisme gula dan protein
– Rangsang saraf mata
– Pertumbuhan
– Pemeliharaan jaringan kulit sekitar mulut
– Merupakan enzim pada oksidasi dalam sel
– Menghasilkan energi dalam sel
Bila kekurangan Vitamin B2:
– Keilosis (luka pada sudut mulut)
– Katarak (lensa mata menjadi keruh)
– Pertumbuhan terhenti
– Peradangan pada kornea mata sehingga pandangan kabur

Vitamin B3
Nama senyawa Kimia : Asam pantotenat. ( C9 H17 O5 N )
Sumber : Hati, daging, ikan, ragi, dan beras
Fungsi Vitamin B3:
– Membentuk koenzim A
– Sintesis hormon
– Kestabilan gula darah
Bila kekurangan Vitamin A:
– Dermatitis
– Insomnia
– Internitis
– Gangguan fungsi saraf
– Kelelahan


Vitamin B6

Nama senyawa Kimia : Piridoksin. ( C8 H12 O3 N )
Sumber : Hati, ikan, daging, dan sayur
Fungsi Vitammin B6:
– Metabolisme lemak
– Pembuatan sel darah merah dan kulit
– Penyusun enzim dekarboksilase dan transaminase
– Pertumbuhan
– Aktivitas urat saraf
Bila kekurangan Vitamin B6:
– Pelagra
– Anemia
– Obstipasi
– Kejang-kejang dan amat peka terhadap rangsang
– Pertumbuhan terhambat

Vitamin B7
Nama senyawa Kimia : Asam nikotinat, Niasin Anti pelagra. ( C6 H5 N O2 )
Sumber : Hati, susu, kedelai, ragi, bayam, ikan, daging, dan tomat
Fungsi Vitamin B7:
– Pertumbuhan
– Metabolisme sel
– Pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein
– Koenzim
Bila kekurangan Vitamin B7:
– Pelagra
– Dermatitis: kulit pecah-pecah, eksim, dan mengelupas
– Diare
– Dimensia: kekacauan mental, pelupa, letih, dan suka melamun
– Pendarahan usus dan gusi

Vitamin B11
Nama senyawa Kimia : Asam folat. ( C19 H19 O6 N7 )
Sumber : Hati, ginjal, sayuran, daging sapi, pisang, polongan, biji gandum, dan ragi
Fungsi Vitamin B11:
– Pembentukan sel darah merah
– Metabolisme kelompok metil
– Sintesis DNA dan RNA yang berperan dalam pembelahan sel
Bila kekurangan Vitamin B11:
– Anemia pernisiosa
– Peradangan lidah
– Diare

Vitamin B12
Nama senyawa Kimia : Sianokobalamin, Anti anemia, Pernisiosa. ( C63 H90 N14 O14 P C9 )
Sumber : Hati, ikan, susu, telur, udang, kerang, dan keju
Fungsi Vitamin B12:
– Sintesis asam amino
– Pembentukan sel darah
– Metabolisme sel dalam pertumbuhan
Bila kekurangan Vitamin B12:
– Anemia pernisiosa

Vitamin H

Nama senyawa Kimia : Biotin, Vitamin H. ( C10 H16 O3 N2 S )
Sumber : Ragi, beras, sayuran, dan buah-buahan
Fungsi Vitamin H :
– Respirasi aerob
– Metabolisme lemak
Bila kekurangan Vitamin H:
– Dermatitis

Para amino asam benzoat
Sumber : Ragi dan hati
Fungsi Para amino asam benzoat:
– Pertumbuhan rambut
Bila kekurangan Para amino asam benzoat:
– Rambut rontok, uban

Kolin
Sumber : Hati dan beras
Fungsi Kolin :
– Pertumbuhan kulit
– Metabolisme lemak
Akibat kekurangan Kolin:
– Gangguan pada kulit dan ginjal
– Timbunan lemak di sekitar hati

Vitamin C
Nama senyawa Kimia : Asam askorbat, Antiskorbut. ( C6 H8 O6 )
Sumber : Sayur, buah segar, hati, dan ginjal
Fungsi Vitamin C :
– Metabolisme lemak
– Pembentukan jaringan ikat (kolagen)
– Kesehatan gusi
– Aktivator enzim (koenzim)
– Oksidasi dan dehidrasi dalam sel
– Pembentukan trombosit
Akibat kekurangan Vitamin C:
– Skorbut, pendarahan gusi
– Pendarahan kulit
– Kerusakan sendi
– Menurunnya permeabilitas sel kapiler darah
– Pendarahan dalam sumsum tulang

Vitamin D
Nama senyawa Kimia : Ergosterol, Kalsiferol, Antirakhitis. ( C28 H44 O )
Sumber : Minyak ikan, susu, mentega, kuning telur, dan ragi
Fungsi Vitamin D :
– Penyerapan kalsium dan fosfor di alat pencernaan
– Aktivitas kelenjar endokrin
– Proses osifikasi
Akibat kekurangan Vitamin D:
– Rakhitis
– Osteomalasi
– Gangguan metabolisme zat kapur dan fosfor

Vitamin E

Nama senyawa Kimia : Tokoferol, Antisterilitas. ( C29 H50 O2 )
Sumber : Kecambah, kuning telur, susu, lemak, daging, dan ragi
Fungsi Vitamin E :
– Menjalankan fungsi reproduksi
– Membentuk DNA, RNA, dan sel darah merah
– Mencegah pendarahan pada ibu hamil dan mencegah keguguran
– Pembentukan protrombin
– Menjalankan fungsi hati
Akibat kekurangan Vitamin E:
– Keguguran (abortus)
– Mati embrio
– Kemandulan (sterilitas)
– Kemunduran hipofisis dan kelenjar gondok
– Layu otot karena saraf rusak

Vitamin K
Nama senyawa Kimia : Filoguinon, Antihemoragia. ( C31 H46 O2 )
Sumber : Sayuran dan bakteri susu
Fungsi Vitamin K :
– Pembentukan protrombin
– Menjalankan fungsi hati
Akibat kekurangan Vitamin K:
– Darah sukar membeku

Fungsi & Pencernaan Lemak pada Tubuh


Udara di pegunungan sangat dingin. Melihat kenyataan ini, pendaki gunung yang berpengalaman selalu membekali diri dengan makanan berlemak seperti coklat dan keju. Tahukah Anda alasannya?

Lemak merupakan penghasil energi terbesar. Dalam setiap 1 gram lemak yang dioksidasi akan menghasilkan ± 9,3 kalori. Fungsi lemak yang lain, adalah sebagai pelarut vitamin (A, D, E, dan K), pelindung alat-alat tubuh, penahan rasa lapar karena lemak membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna dan sebagai penyedap makanan. Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan kadangkala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Tidak seperti karbohidrat dan protein, lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik. Contoh makanan yang mengandung lemak adalah daging, susu, keju, mentega, minyak, kemiri, kacang-kacangan, dan avokad. Perhatikan Gambar 6.18.

Proses Metabolisme Pencernaan Lemak dalam Tubuh


Lemak terlebih dulu harus mengalami proses pemecahan untuk dapat menghasilkan tenaga. Perhatikan Gambar 6.19 berikut.

Di dalam tubuh, lemak mengalami metabolisme. Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam saluran pencernaan. Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam garam empedu membentuk senyawa seperti sabun, selanjutnya senyawa seperti sabun akan diserap jonjot usus. dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu. Asam lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak, kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dada kiri, selanjutnya ke pembuluh balik bawah selangka kiri. Lemak dikirim dari tempat penimbunannya ke hati dalam bentuk lesitin untuk dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya gliserol akan diubah menjadi gula otot atau glikogen dan asam lemak akan diubah menjadi asetil koenzim

Gangguan metabolisme berupa tertimbunnya senyawa aseton dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Kesulitan bernapas terjadi karena meningkatnya tingkat keasaman dan jumlah CO2 yang tertimbun. Kelainan ini dinamakan asidosis.

Fungsi , Struktur & Pencernaan Karbohidrat ( Hidrat Arang )

Tubuh terasa lemah dan tidak bertenaga saat lapar sehingga dapat menghambat aktivitas. Jangan biarkan rasa lapar berlarut larut, segeralah makan agar tubuh kembali bertenaga. Karbohidrat merupakan salah satu zat makanan penghasil tenaga. Adakah fungsi lain dari karbohidrat?

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi bagi tubuh antara lain sebagai berikut.
a. Sumber energi utama dan tidak dapat diganti dengan sumber energi yang lain pada beberapa organ, yaitu otak, lensa mata, dan sel saraf.
b. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
c. Membantu proses penyerapan kalsium.
d. Bahan pembentuk senyawa kimia yang lain, misalnya lemak dan protein.
e. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA, RNA).

Penyusun Karbohidrat


Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat banyak mulai dari senyawa sederhana hingga senyawa dengan berat molekul 500.000 atau lebih.

Makanan yang Mengandung Karbohidrat


Karbohidrat mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Dengan mengonsumsi karbohidrat yang cukup kita bisa memperoleh energi untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat maka kita harus mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat. Jenis makanan apa saja yang mengandung karbohidrat? Coba Anda amati beberapa macam makanan yang mengandung karbohidrat pada Gambar 6.11di bawah ini.


Proses Pencernaan & Pengolahan Karbohidrat dalam Tubuh

Di dalam tubuh, karbohidrat mengalami metabolisme. Hasil pencernaan karbohidrat berupa monosakarida, glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Hasil pencernaan itu akan diserap oleh kapiler jonjot usus kemudian diangkut ke hati oleh vena portae hepatis.

Fruktosa dan galaktosa diubah menjadi glukosa, kemudian di dalam hati diubah menjadi glikogen. Perubahan glukosa menjadi glikogen merupakan usaha tubuh untuk menjaga keseimbangan gula darah. Bila terjadi kelebihan glukosa dalam darah, kelebihan glukosa tersebut akan disimpan dalam otot dan hati dalam bentuk glikogen. Amati Gambar 6.12 berikut, agar Anda lebih mudah memahami proses pencernaan karbohidrat.


Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat akan menimbulkan rasa kenyang dan menghasilkan tenaga untuk beraktivitas. Setiap 1 gram karbohidrat akan dioksidasi di dalam tubuh menghasilkan energi 4,2 kalori. Konsumsi karbohidrat yang berlebihan akan diubah oleh hati menjadi glikogen dan lemak. Lemak inilah yang kemudian disimpan dalam tubuh sehingga mengakibatkan kegemukan (obesitas).

- Kalsium (Ca)
Untuk membentuk matriks tulang, membantu proses penggumpalan darah dan mempengaruhi penerimaan rangsang oleh saraf. Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari.
- Fosfor (P)
Untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam pembelahan sel, pada pengurutan otot, metabolisme zat. Kebutuhannya adalah 1 mg/hari.
- Besi (Fe)
Merupakan komponen penting sitokrom (enzim pernafasan), komponen penyusun Hemoglobin. Kebutuhannya adalah 15 - 30 mg/hari.
- Fluor (F)
Untuk menguatkan geligi.
- lodium (I)
Komponen penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin), kekurangan unsur tersebut dapat terjadi sebelum atau sesudah pertumbuhan berhenti
- Natrium & Klor (NaCl)
Untuk pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya adalah 1 g/hari.

5. Vitamin
Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi.
Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)
-
B1 (Aneurin = Thiamin)
Untuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis.
-
B2 (Riboflavin = Laktoflavin)
Transmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan mengakibatkan Katarak, Keilosis.
-
Asam Nikotin (Niasin)
Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi akan menyebabkan Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia.
-
B6 (Piridoksin = Adermin)
Untuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan menyebabkan Kontipasi (Sembelit).
Asam Pantotenat
Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis
PABA (Para Amino Asam Benzoat)
Untuk mencegah timbulnya uban
Kolin
Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak pada hati.
Biotin (Vitamin H)
Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit
Asam Folat
Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat.
B12 (Sianokobalamin)
Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa
Vitamin C (Asam Askorbinat)
Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit. Defisiensi akan menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Pada jeruk selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang mampu menghentikan pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi disebut pula Vitamin P.

Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
-
Vitamin A (Aseroftol)
Berfungsi dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang sinar pada saraf mata. Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun senja) dan Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot setelah itu mata akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur (Keratomalasi).

-
Vitamin D
Mengatur kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol) memperlancar proses Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan Sherman.
-
Vitamin E (Tokoferol)
Berperan dalam meningkatkan Fertilitas.
-
Vitamin K (Anti Hemoragi)
Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam pembentukan protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coli
Syarat makanan yang baik : bergizi, cukup mengandung kalori, mudah dicerna, hieginis, dan halal.
B.      Alat  Pencernaan Makanan
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih
kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana. Ukuran molekul yang kecil ini memungkinkan darah dan cairan getah bening
mengangkut menuju sel-sel yang memerlukan Proses pencernaan makanan meliputi pencernaan mekanikdan pencernaan kimiawi.
a.       Pencernaan Mekanik
Pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih kecil
dengan bantuan alat-alat pencernaan. Alat yang membantu pencernaan mekanik seperti gigi,
lambung, usus. Gerakan gigi seri memotong makanan, gigi taring merobek makanan, gigi
geraham mengunyah makanan serta lambung dan usus melakukan gerakan meremas makanan
Pada pencernaan mekanik umumnya tidak mengubah susunan molekul bahan makanan yang
dicerna. Pencernaan mekanik menjadi lebih mudah karena adanyasaliva (air ludah) dan getah
lambung. Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti gerakan
peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun (pendular). Gerakan-gerakan ini memungkinkan
makanan di dorong, kemudian diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan).
b.       Pencernaan Kimiawi

Mengapa kita perlu makan? Tubuh kita memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan untuk
menjaga tubuh agar tetap sehat. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari, seperti sekolah, belajar,
dan bermain, tubuhmu memerlukan makanan bergizi. Agar makanan yang bergizi dapat diserap
oleh tubuhmu dengan baik, alat pencernaanmu harus dalam keadaan sehat. Di dalam alat
pencernaan itulah zat-zat makanan diolah terlebih dahulu, kemudian diserap oleh tubuhmu.
Untuk lebih jelasnya, pelajarilah alat-alat pencernaan manusia serta hubungannya dengan
makanan dan kesehatan berikut ini.
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari
1. Rongga Mulut,
2. Esofagus
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar
6. Rektum
7. Anus.
 
Gbr. Sistem Pencernaan pada manusia



rongga-mulut Bagian-Bagian MulutMulut
    bagian2_gigi lidah


Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan.Dilakukan pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh ludah yang dihasilkan Kelenjar Parotis, Submandibularis dan Sublingualis yang mengandung enzim Amilase (Ptyalin). Pada Mulut terdapat Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.
Gigi pada anak : gigi susu 20 buah
Gigi pada orang dewasa : gigi tetap  32 buah
a.        Lidah : mengecap makanan, menempatkan makanan agar mudah dicerna dan mendorong makanan masuk ke kerongkongan

b.       Kelenjar ludah : menghasilkan ludah. Mengandung enzim amylase atau ptyalin untuk mencerna zat tepung/amilum menjadi zat gula. Ada 3 kelenjar ludah yang menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 – 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia : air, mucus, enzim amylase, zat anti bakteri.

Fungsi ludah : melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida

c.        Kerongkongan : ada katup epiglottis berfungsi menutup saluran pernapasan pada saat menelan makanan. Dinding melakukan gerak peristaltic untuk mendorong makanan masuk ke lambung
Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung

                                                           
  Lambung
lambung Bagian-Bagian Lambung Anatomi Isi Lambung Dan Usus Halus
Dirongga perut dibawah diafragma agak ke kiri. Dinding lambung terdiri atas otot memanjang (terluar), otot melingkat (tengah), otot miring (dalam) berkontraksi sehingga makanan diaduk merata jadi bubur = kim (chime).

Dilakukan secara mekanik dan kimiawi, Sekretin yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan sekretnya.
Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan Kasein (sejenis protein) dalam susu.

Fungsi HCI Lambung :
1.
Merangsang keluamya sekretin
2.
Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3.
Desinfektan
4.
Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
Usus
Anatomi Rektum Gambaran Anatomi Usus Besar usus-besar usus-halus
a.        Usus duabelas jari (duodenum)
Luran empedu dan pancreas
Empedu dihasilkan hati tidak mengandung enzim tapi berperan mengurangi tegangan permukaan lemak dan mengaktifkan lipase. Pigmen empedu memberikan warna khas pada feses.
Fungsi hati lainnya adalah pusat distribusi  makanan, menawarkan racun, provitamin A jadi vitamin A, mengahancurkan eritrosit tua dan menyimpan gula dalam bentuk glikogen.
Pankreas ada di bawah lambung, mengandung enzim :
-lipase : mencerna lemak jd asam lemak dan gliserol
-amilase : mencerna amilum jadi glukosa
-tripsin mencerna pepton jadi asam amino
-dan garam NaCO3 sifat basa untuk menetralkan kim yang keluar dari lambung

b.       Usus kosong (jejeunum)
Menghasilkan :
-maltase : mengubah maltose jadi 2 molekul glukosa
-sukrose : mengubah sukrosa jadi glukosa dan fruktosa
-laktase : mengubah laktosa jadi galaktosa dan glukosa
-peptidase :polipeptida jadi asam amino
-enterokinase : mengaktifkan erepsinogen jadi erepsin dan tripsonogen jadi tripsin
-erepsinogen : diaktifkan enterokinase jadi erepsin dan tripsinogen untuk mencerna pepton jadi asam amino

c.        Usus penyerapan (ileum)
Menyerap sari makanan oleh dinding usus yang dilengkapi villi/jonjot, yang berfungsi memperluas bidang penyerapan usus, berisi pembuluh darah dan kil. Pembuluh darah mengangkut glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral ke seluruh tubuh. Pembuluh kil/getah bening usus mengangkut asam lemak dan gliserol serta vitamin larut lemak menuju pembuluh balik besar dibawah tulang selangka.
Batas antara usus halus dan usus besar ada klep ileosekum, berfungsi mencegah sisa pencernaan dalam usus besar kembali ke usus halus. Setelah klep ada usus buntu (sekum) dan umbai cacing (appendiks), berperan dalam pertahanan tubuh karena ada simpul/getah bening.
Fungsi : - menyerap air dari sissa makanan
              -menyimpan feses sampai dikeluarkan
Ada bakteri E. coli untuk membusukkan sisa makanan dan menghambat pertumbuhan bakteri pathogen.
Dalam usus besar (Kolon), air direabsorbsi serta sisa makanan dibusukkan menjadi feses selanjutnya dibuang melalui anus (Proses Defekasi).

Anatomi & Pencernaan oleh Usus besar

 

Bagian Anatomi Usus Besar


Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.

Proses Pencernaan Oleh Usus Besar


Zat - zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat - zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus. Lihat Gambar 6.10.

Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi. Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai dengan sempurna.

Pola Makan Sehat

Setelah memahami tentang zat-zat makanan yang diperlukan tubuh beserta fungsinya pada artikel sebelumnya tentang mineral dan vitamin. Zat-zat makanan itu harus masuk tubuh dalam jumlah cukup agar tubuh kita tetap sehat dan dapat melakukan aktivitas dengan baik. Menu makanan kita sehari-hari harus bergizi dan seimbang. Sebenarnya tidak terlalu sulit menerapkan pola makan yang sehat dan juga tidak harus mengeluarkan biaya mahal. Perhatikan beberapa tips berikut.

a. Pilihlah Bahan Makanan yang Masih Alami

Proses pengolahan, misalnya pengawetan seringkali mengakibatkan menurunnya nilai gizi. Riset telah membuktikan bahwa zat gizi, nutrisi, dan antioksidan dari bahan pangan alami lebih baik kualitasnya dibanding bahan pangan olahan maupun makanan suplemen.

b. Hindari Konsumsi Makanan Instan yang Berlebihan

Makanan instan hanya mengandung zat gizi tertentu. Umumnya makanan instan mengandung zat penghasil tenaga dalam jumlah besar dan zat gizi yang lain hanya sedikit atau bahkan tidak ada.

c. Susunlah Makanan Secara Bervariasi

Variasilah menu makanan dengan berbagai makanan. Setiap bahan makanan mengandung zat gizi yang berbeda beda dan jumlahnya juga tertentu. Menu makanan yang bervariasi akan mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan zat gizi tertentu.

d. Gunakan Suplemen Mineral dan Vitamin Seperlunya Saja

Penggunaan suplemen mineral dan vitamin harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Apabila dikonsumsi melebihi dosis dapat berbahaya bagi tubuh. Misalnya saja, seseorang yang minum tablet suplemen kalsium (Ca) dalam dosis tinggi. Bila dikonsumsi terus-menerus dalam waktu lama maka akan terjadi penimbunan Ca dalam jumlah besar dan akan mengalami defisiensi Mg, Zn, dan Fe.

e. Makanlah Secukupnya

Kekurangan zat gizi karena makan terlalu sedikit tentu akan mengganggu metabolisme sehari-hari. Sebaliknya, makan terlalu banyak akan mengakibatkan penimbunan di dalam tubuh sehingga terjadi kegemukan atau peningkatan kadar zat-zat tertentu. Keadaan ini akan membebani kerja hati, jantung, dan ginjal.

f. Makanlah Secara Teratur

Mengatur masukan makanan ke dalam tubuh sangatlah penting. Jadwal makan yang tidak teratur dapat mengakibatkan sakit mag karena adanya iritasi pada saluran pencernaan. Makan secukupnya secara teratur lebih menyehatkan daripada sekali makan dalam jumlah yang banyak.
Kebiasaan makan secukupnya dan teratur dapat menjaga kadar gula darah agar tidak naik/turun secara drastis. Dalam kondisi tersebut, pankreas akan menghasilkan insulin dalam jumlah yang relatif stabil.

Setelah memahami tips-tips pola makan sehat, faktor kebersihan makanan juga perlu diperhatikan. Makanan yang bersih berarti terbebas dari kotoran dan kuman penyakit. Perlu diperhatikan kebersihan pada tahap penyiapan bahan, saat memasak, dan saat penyajiannya. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan makanan yang bersih.
Gangguan Sistem Pencernaan
• Apendikitis
Radang usus buntu.
• Diare
Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
• Kontipasi (Sembelit)
Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
• Maldigesti
Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
• Parotitis
Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
• Tukak Lambung/Maag
"Radang" pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
• Xerostomia
Produksi air liur yang sangat sedikit
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).
Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar