Minggu, 20 November 2011

Sistem Koordinasi Pada Manusia

SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA Terdiri atas Sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon SISTEM SARAF PADA MANUSIA Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf. Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam menanggapi rangsang, saraf dibedakan reseptor dan efektor. Reseptor adalah sel saraf yang berfungsi mengenali dan menerima rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh, contohnya mata. Efektor adalah sel atau organ yang memberi tanggapan terhadap rangsangan, contohnya otot dan kelenjar I. Sel Saraf a) Struktur Sel Saraf Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Dendrit berfungsi menerima impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi meneruskan impuls dari badan sel ke sel saraf berikutnya. Pada sel saraf motoris, akson sangat panjang, sebaliknya, dendrit pendek. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls. b) Ragam Sel Saraf Sel saraf sensoris, Sel saraf motorik, Sel saraf interneuron 1. Sel saraf sensoris, berfungsi menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat 2. Sel saraf motoris, berfungsi mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan 3. Sel saraf i nterneuron / sel saraf asosiasi / sel saraf penghubung, berfungsi menghubungkan sel saraf motoris dengan sel saraf sensoris II. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis a) Lapisan membran meninges, dari luar ke dalam adalah sebagai berikut 1. Durameter, merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak 2. Araknoid, bentuknya seperti sarang labah-labah, terdapat cairan serebrospinalis mengisi sela-sela membran araknoid, berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik 3. Piameter, terdapat pembuluh darah, dekat permukaan otak, berfungsi memberi oksigen dan nutrisi. b) Otak 1. Otak besar (serebrum) Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut adalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir, yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas, dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang 2. Otak tengah (mesensefalon) Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran 3. Otak kecil (serebelum) Otak kecil mempunyai fungsi utama keseimbangan tubuh dalam pengaturan koordinasi gerakan otot ketika bergerak 4. Jembatan varol (pons varoli) Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang 5. Sumsum tulang belakang / sumsum sambung / batang otak / medulla oblongata Sumsum tulang belakang mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai pusat pengatur pernapasan, denyut jantung, suhu tubuh, serta pusat pelebaran dan penyempitan pembuluh darah. Sumsum lanjutan atau sumsum penghubung merupakan penghubung antara otak dengan sumsum tulang belakang 6. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) Sumsum tulang belakang mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai penghubung impuls yang berasal dari otak serta sebagai pusat gerak refleks. Sumsum tulang belakang (medula spinalis) menempati rongga tulang belakang dan berbentuk memanjang. Selaput pembungkusnya sama seperti pada otak, terdiri atas duramater, arachnoid, dan piamater. Penampang melintang sumsum tulang belakang terbagi atas dua bagian, yaitu bagian dalam dan bagian luar. Bagian dalam berwarna kelabu, banyak mengandung badan sel saraf dan sel saraf penghubung. Bagian luar berwarna putih, dan banyak mengandung serabut saraf III. Sistem Saraf Tepi Sistem saraf tepi dibedakan menjadi Saraf Parasimpatik / tak sadar / otonom dan Saraf Simpatik / saraf sadar a) Sistem Saraf Sadar Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak. Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak ada 12 pasang dan sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang b) Sistem Saraf Tak Sadar/Otonom saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat. Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Kerja sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis) c) Perbedaan Fungsi Saraf Parasimpatik dan Simpatik Parasimpatik Simpatik 1. mengecilkan pupil 2. menstimulasi aliran ludah 3. memperlambat denyut jantung 4. membesarkan bronkus 5. menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan 6. mengerutkan kantung kemih 1. memperbesar pupil 2. menghambat aliran ludah 3. mempercepat denyut jantung 4. mengecilkan bronkus 5. menghambat sekresi kelenjar pencernaan 6. menghambat kontraksi kandung kemih SISTEM INDRA MANUSIA 1) Pada sistem saraf, ada bagian-bagian yang disebut : a. Reseptor: alat untuk menerima rangsang, berupa alat-alat indra b. Efektor: alat untuk menanggapi rangsang, berupa otot dan kelenjar c. Sel Saraf Sensoris: sel saraf yang membawa rangsang dari alat indera ke otak d. Sel saraf Motorik: sel saraf yang membawa rangsang dari otak ke otot atau kelenjar yang memberi tanggapan e. Sel Saraf Konektor: sel saraf yang menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik. 2) Alat-alat Indera No Indera Organ Rangsang 1 Penglihatan Mata Cahaya 2 Pendengaran Telinga Suara 3 Perasa dan peraba Kulit Sentuhan 4 Pembau Hidung Gas 5 Pengecap Lidah Cairan 3. Fungsi Alat-alat Indera a. Mata No Bagian Fungsi 1 Kornea Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan benda pada retina 2 Pupil & Iris Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk 3 Lensa mata Memfokuskan obyek terlihat jelas. bayangan tepat pada retina 4 Retina berisi reseptor untuk menerima rangsang cahaya Jalanya rangsang Cahaya => Kornea => pupil & iris => lensa mata (berakomodasi) => retina (fotoreseptor) => bintik kuning => urat saraf => Otak besar (melihat) b.Telinga No Bagian Fungsi 1 Telinga Luar (daun telinga, liang telinga, membran timpani) menangkap getaran bunyi. 2 Telinga Tengah (tulang martil, landsan dan sanggurdi) Meneruskan getaran bunyi 3 Telinga Dalam (tingkap jorong, Saluran rumah siput/koklea, tingkap bundar) Mengubah getaran suara menjadi impuls saraf dan diteruskan ke otak Proses mendengar gelombang suara => saluran pendengaran => membran timpani => tulang martil, tulang landasan dan tulang sanggurdi => tingkap bundar => menggetarkan cairan Di dalam rumah siput => Impuls ujung saraf ini diteruskan ke saraf pendengar di otak besar. Otak besar menerima impuls ini, kemudian menerjemahkannya dan kita mempersepsikannya sebagai suara Proses Keseimbangan Tubuh/kepala berubah posisi => cairan endolimfa dalam saluran setengah lingkaran bergerak => kupula bergerak => Saraf keseimbangan => otak c. Kulit Anatomi Kulit Indra peraba rangsang yang berupa sentuh- an, tekanan, sa kit, panas,atau dingin. Jika rangsang cukup kuat, misalnya rangsang mekanik, temperatur, listrik atau kimiawi, maka reseptor ini akan bereaksi. Sensasi rasa sakit yang timbul merupakan suatu upaya untuk proteksi (melindungi diri). Proses meraba Rangsang sentuhan => urat saraf sensorik => kulit => reseptor sentuhan => Otak (kesan meraba) d. Lidah Proses mengecap rangsang cairan => lidah => ujung saraf pengecap (papila) => otak (kesan mengecap) e. Hidung Proses membau Rangsang gas => hidung => ujung saraf pembau => otak (kesan membau) 4. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indera a) Kelainan dan penyakit pada Indera penglihatan No Kelainan mata Ciri-ciri Ditolong dg kaca mata 1 Mata miopi / rabun jauh lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan jatuh di depan bintik kuning (retina). Mampu melihat jelas pada jarak yang dekat. berlensa cekung (negatif). 2 Mata hiperme- tropi cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Mampu melihat jelas pada jarak yang jauh lensa cembung (lensa positif). 3 Mata presbiopi disebabkan lensa mata terlalu pipih dan daya Akomodasi mata sudah lemah sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan benda yang berada dekat dengan mata bagian atas lensa cekung, bawahnya lensa cembung 4 Mata astigmatisma kecembungan kornea tidak rata, sehingga sinar sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu titik. kacamata silindris. b) Kelainan dan penyakit pada Telinga Gangguan pada indra pendengaran dapat menyebabkan pendengaran menjadi kurang peka. Keadaan tersebut antara lain disebabkan terjadinya penebalan membran timpani akibat infeksi berulang pada telinga tengah, pecahnya membran timpani,pengapuran pada tulang-tulang pendengaran, dan kerusakan saraf Auditori (saraf pendengaran) c) Kelainan dan penyakit pada Kulit 1. jamur panu 2. Jerawat 3. Luka, radang/bengkak d) Kelainan dan penyakit pada Lidah 1. Sariawan akibat kurang vitamin C 2. Luka tergigit e) Kelainan dan penyakit pada Hidung 1. Pilek 2. luka SISTEM KOORDINASI (HORMON) Hormon dihasilkan oleh kelenjar buntu (endokrin) dan diedarkan oleh darah Fungsi hormon : 1. Mamacu pertumbuhan 2. berperan dalam proses reproduksi 3. mengatur metabolisme 4. mempengaruhi tingkah laku 5. mengatur homeostasis tubuh Macam-macam kelenjar hormon 1. GLANDULA THYMUS (KELENJAR KACANGAN) Letak : rongga dada Fungsi : Tempat penyimpanan somatot roph yang dihasilkan oleh hypofisis otak lobus anterior. Kelenjar ini hanya dijumpai pada a nak-anak 2. GLANDULA TYREOIDEA (KELENJAR GONDOK) Letak : di kanan/kiri trachea daerah farinks, Jumlah : sepasang Fungsi : Menghasilkan hormon tiroksin, yang b erperan mengatur metabolisme 3. GLANDULA PARATYREOID (KELENJAR ANAK GONDOK) Letak : di sebelah dorsal kelenjar gondok Fungsi : Menghasilkan parathormon, yang berfungsi mengatur distribusi Calsium antara darah dengan tulang 4. KELENJAR PANCREAS (PULAU LANGERHANS) Fungsi : Menghasilkan hormon insulin, yang berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen 5. GLANDULA SUPRARENALIS (KELENJAR ANAK GINJAL) a.. Bagian kortek : menghasilkan hormon korti son . b. Bagian mendula : menghasilkan hormon adrenalin Fungsi hormon adrenalin  mengubah glikogen menjadi glukosa  memacu aktivitas jantung menyempitkan pembuluh darah  mengendorkan otot polos batang tengkorak 6. KELENJAR KELAMINTestes, menghasilkan hormon Androgen berupa testoteron, yang berfungsi membangun spermatogenesis dan mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder. . B. Wanita Ovarium, menghasilkan ovum dan hormon : 1. Progesteron Dihasilkan oleh Corpus luteum, Fungsi progesteron  menjaga penebalan dinding endometrium.  mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder wanita  berpengaruh baiik terhadap hypofisis dafam memproduksi FSH seh ingga wanita tidak mengalami ovulasi. 2. Estrogen Dihasilkan bagian follicle Fungsi estrogen : - memacu penebalan dinding uterus. - mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder wanita 7. USUS DAN LAMBUNG a. Usus, menghasilkan hormon Sekretin : memacu sekresi getah pancreas Kolesistokinin : memacu sekresi getah empedu b. Larnbung, menghasilkan hormon Gastrin : memacu sekresi getah lambung 8. GLANDULA HYPOFISIS (MASTER GLAND) Merupakan kelenjar buntu yang te rbesar dan menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kelenjar horrnon lain: Bagian-bagian kelenjar hypofisis A. Lobus anterior, menghasilkan : 1. TSH (Thyroid Stimulating Hormone Tirotrof) Fungsi : memacu kelenjar tireoid menghasilkan hormon tiroksin 2. Paratiroid Fungsi : memacu kelenjar paratiroid menghasilkan hormon parathormon 3. LTH (Luteotropic Hormone = Protaktin) Fungsi : memacu pembentukan air susu 4. ACTH (Adreno Corticotropic Hormone) Fungsi : a memacu medula adrenafis mempro duksi hormon adrenalin b memacu korteks adrenalis memproduksi hormon kortison 5. GH (Growth Hormone = Somatotroph) Fungsi : memacu pertumbuhan se1 -sel somatis dan pertumbuhan cakra epifise 6. Gonadotroph Fungsi : memacu kelenjar kelamin memproduksi hormon kelamin Macam-macam gonadotroph : 1. FSH (Folliccle Stimulating Hormone) Pada wanita : berfungsi : - memacu pertumbuhan follicle - memacu ovanum memproduksi estrogen Pada pria : berfungsi : - mempengaruhi spermatogenesis 2. LH (Luteinizing Hormone) Pada wanita berfungsi :- memacu pengeluaran ovum - memacu corpus luteum dalam memproduksi progesteron 3. ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormones) Terdapat pada pria, berfungsi mempengaru hi sel dinding pada testes untu k menghasilkan testoteron. B. Lobus Medial Pada manusia bagian ini belum dike tahui fungsinya. C. Lobus Posterior Menghasilkan hormon : 1. Oksitosin Fungsi : mempengaruhi kontraksi dinding uterus pada waktu akan me lahirkan, mempengaruhi pengeluaran air susu. 2. ADH (Anti Diuretic Hormone) Fungsi : mengatur pengeluaran urine 3. Vasopressin dan petresin Fungsi : mempengaruhi tekanan darah ENDOKRINOLOGI MANUSIA Nama : Kelenjar tiroid Letak : dua lobus di leher Hormon : tirokson (asam amino beryodium) Fungsi : # mengontrol laju metabolisme fungsi respirasi sel meningkatkan laju penggunaan oksigen # pengukuran diagnosa kelainan fungsi kelenjar tiroid dengan pengukuran konsumsi O2 disgnosa kelainan Penyakit :  Hipotiroidisme : sebelum dewasa disebut penyakit kretinisme (kerdil) Penderita tidak dapat mencapai perkembangan fisik dan mental yang normal.  Penyebab belum jelas, lazim di daerah kurang Iodium ditambah faktor lain pencegahan dini dengan pemberian tiroksin. Bila terlambat dan para hnya, penyembuhan hanya sedikit diperoleh.  Sesudah dewasa disebut penyakit niksedena. Gejala : metabolisme rendah, berat badan berlebihan, bentuk kasar. Penyakit sembuh dengan pemberian tiroksin adalah gondok : pembengkakan leher karena pembengkakan kelenjar tiroid. Contoh : laju kelenjar tiroid diatur oleh TSH yang dilepas oleh lobus anterior kelenjar pitustan. Peningkatan TSH  peningkatan jumlah tiroksin, peningkatan jumlah tiroksin dalam darah menekan produksi TSH  sarana agar jumlah tiroksin dalam d arah menekan produksi TSH  sarana agar jumlah iroksin mantap. Tetapi bila dalam makanan Iodium tidak cukup bagi tiroid untuk menyintesa tiroksin, mekanisme kontrol terhenti. Kelenjar pitustan tidak dihambat, jumlah TSH dihasilkan lebih banyak, sehingga me rangsang kerja kelenjar tiroid meski tanpa/sedikit Iodium jadi kelenjar keras dan berakibat gondok. Kelenjar Paratiroid  hormon PTH Empat struktur kecil, dalam permukaan belakang kelenjar tiroid. Bila kelenjar tiroid dibuang, untuk pengobatan penyakit gon dok. Kadang menimbulkan gejala kejang otot dan salah urat yang tidak menyenangkan  menurunnya kadar ion penting dalam pembentukan tulang Ca ++, karena lenyapnya kelenjar paratiroid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar